Judul : SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ]
link : SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ]
SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ]
Teori Dasar
SETERIKA LISTRIK DENGAN PENYEMPROT UAP
Seterika listrik digunakan untuk melicinkan/menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat-saat seperti ini kehadiran seterika dengan penyemprot uap sangat diperlukan.
Bagian utama seterika listrik meliputi: elemen pemanas, plat dasar/alas (sole plate), besi pemberat, tutup, pemegang, terrminal dan kabel penghubung.
Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin tinggi panas yang diperoleh.
Sebagai sumber panas, digunakan elemen pemanas. Elemen pemanas dipasang antara plat dasar dengan besi pemberatnya. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas secara konduksi (dihantarkan) kepada plat dasarnya yang dibuat dari logam yang segera akan menjadi panas pula. Elemen pemanas dalam seterika dengan penyemprot uap tidak hanya dipakai untuk meningkatkan panas pada sole plate; tetapi juga mendidihkan air, sehingga uap dapat dikeluarkan dari lubang-lubang dalam sole-plate tersebut. Plat dasar dibuat dari logam tahan karat atau dilapisi dengan bahan tahan karat, agar tidak mengotori atau merusakkan bahan yang diseterika. Pemegang seterika dibuat dari bahan isolasi bakelit atau ebonit; ada juga yang dibuatdari kayu. Hubungan dengan kabel penghubung ke terminal elemen pemanas dilakukan melalui tusuk kontak atau secara langsung.
Ada dua macam elemen pemanas yang biasa dipakai, yaitu kawat nichrom bentuk pita yang dililitkan pada lembaran mika; dibentuk serupa bentuk sole plate, sehingga panasnya merata, serta kawat nichrom dililit spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindungnya. Untuk menyekat kawat dari logam pelindung, kawat spiral dilapis/dibungkus oksida magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen2 ini dipakai untuk tegangan 110V � 220V dengan daya berkisar antara 250 � 750 watt. Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya. Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.
Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:
Mula-mula seterika kita hubungkan dengan sumber tegangan, kemudian tombol pengatur panas ditempatkan pada suatu kedudukan tertentu. Setelah seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas suhu yang ditetapkan, thermostat membuka kontak-kontaknya dan arus listrik tidak mengalir lagi. Kemudian jika suhu telah turun di bawah batas penetapannya, thermostat akan menutup kontak-kontaknya lagi.
Memutar tombol pengatur panas pada dasarnya mengatur tekanan pegas. Hal ini akan menentukan jarak/jauhnya bilah thermostat membengkok sebelum kontak-kontaknya membuka dan berarti pekerjaan ini menetapkan suhu yang dikehendaki.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian seterika dengan penyemprot uap.
Untuk menjaga agar seterika tidak lekas rusak, terutama dengan adanya air yang digunakan sebagai bahan pembuat uap, perlu ditetapkan syarat-syarat pemakaiannya, yaitu:
Untuk memudahkan atau mempercepat dalam mencari kesalahan atau kerusakan, perlu mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak dari suatu pesawat. Dengan demikian upaya perbaikannya juga dapat lebih dipercepat. Jika kita akan memperbaiki suatu pesawat, maka kita akan memeriksa bagian-bagian yang mudah rusak terlebih dahulu, baru kemudian bagian yang lain jika pesawat belum dapat bekerja dengan baik.
Bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak antara lain:
Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dalam memperbaiki kesalahan suatu pesawat, memerlukan keterampilan khusus. Keterampilan ini dapat ditunjang dengan menggunakan metode-metode yang benar, terutama dalam mencari kesalahan. Tegasnya, perbaikan akan dapat dilaksanakan secara efisien jika kesalahannya telah diketahui; kesalahan akan dapat cepat diketahui jika digunakan cara2 yang benar.
Setiap kali selesai menggunakan seterika dengan penyemprot uap, sisa air yang ada harus dibuang hingga tuntas. Kemudian memasukkan tusuk kontaknya pada KK lagi selama beberapa saat, sehingga bagian dalam seterika menjadi kering sama sekali. Kalau air yang digunakan sebagai pengisi seterika air suling/air lunak (aquades) tidak perlu dikhawatirkan tentang pengendapan mineral dalam seterika tersebut. Tetapi jika digunakan air berat atau air leding yang belum dipanaskan, mineral akan mengendap dalam seterika. Banyaknya endapan mineral yang terjadi tergantung dari berat/air (bersih air). Dalam hal ini seterika memerlukan pemeliharaan dengan membersihkan bagian dalam tangki air dan lubang-lubang jalan uap secara teratur. Kalau tidak akan cepat terjadi penutupan lubang2 uap, sehingga penyemprot uap tidak berfungsi lagi. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengendapan, dianjurkan untuk menggunakan air suling atau setidak-tidaknya air leding yang sudah didihkan kemudian didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam seterika sebaiknya disaring terlebih dahulu. Cara pembersihannya dapat dilakukan sbb:
Buatlah campuran air dengan cuka dalam perbandingan 1:1. Masukkan campuran tersebut ke dalam seterika. Panaskan seterika � 150� selama 0,5 jam. Setelah seterika menjadi dingin kembali buanglah air tersebut. Seterika perlu dibilas dengan air bersih beberapa kali. Terakhir, panaskan seterika sehingga sisa air hilang sama sekali.
Cara membersihkan bagian-bagian yang lain dari sistim penyemprot uap:
Sumber
SETERIKA LISTRIK DENGAN PENYEMPROT UAP
Seterika listrik digunakan untuk melicinkan/menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat-saat seperti ini kehadiran seterika dengan penyemprot uap sangat diperlukan.
Bagian utama seterika listrik meliputi: elemen pemanas, plat dasar/alas (sole plate), besi pemberat, tutup, pemegang, terrminal dan kabel penghubung.
Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin tinggi panas yang diperoleh.
Sebagai sumber panas, digunakan elemen pemanas. Elemen pemanas dipasang antara plat dasar dengan besi pemberatnya. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas secara konduksi (dihantarkan) kepada plat dasarnya yang dibuat dari logam yang segera akan menjadi panas pula. Elemen pemanas dalam seterika dengan penyemprot uap tidak hanya dipakai untuk meningkatkan panas pada sole plate; tetapi juga mendidihkan air, sehingga uap dapat dikeluarkan dari lubang-lubang dalam sole-plate tersebut. Plat dasar dibuat dari logam tahan karat atau dilapisi dengan bahan tahan karat, agar tidak mengotori atau merusakkan bahan yang diseterika. Pemegang seterika dibuat dari bahan isolasi bakelit atau ebonit; ada juga yang dibuatdari kayu. Hubungan dengan kabel penghubung ke terminal elemen pemanas dilakukan melalui tusuk kontak atau secara langsung.
Ada dua macam elemen pemanas yang biasa dipakai, yaitu kawat nichrom bentuk pita yang dililitkan pada lembaran mika; dibentuk serupa bentuk sole plate, sehingga panasnya merata, serta kawat nichrom dililit spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindungnya. Untuk menyekat kawat dari logam pelindung, kawat spiral dilapis/dibungkus oksida magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen2 ini dipakai untuk tegangan 110V � 220V dengan daya berkisar antara 250 � 750 watt. Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya. Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.
Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:
Mula-mula seterika kita hubungkan dengan sumber tegangan, kemudian tombol pengatur panas ditempatkan pada suatu kedudukan tertentu. Setelah seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas suhu yang ditetapkan, thermostat membuka kontak-kontaknya dan arus listrik tidak mengalir lagi. Kemudian jika suhu telah turun di bawah batas penetapannya, thermostat akan menutup kontak-kontaknya lagi.
Memutar tombol pengatur panas pada dasarnya mengatur tekanan pegas. Hal ini akan menentukan jarak/jauhnya bilah thermostat membengkok sebelum kontak-kontaknya membuka dan berarti pekerjaan ini menetapkan suhu yang dikehendaki.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian seterika dengan penyemprot uap.
Untuk menjaga agar seterika tidak lekas rusak, terutama dengan adanya air yang digunakan sebagai bahan pembuat uap, perlu ditetapkan syarat-syarat pemakaiannya, yaitu:
- Paling baik digunakan air suling (air destilata).
- Jika terpaksa menggunakan air yang mengandung mineral dan alkali, air perlu didihkan terlebih dahulu kemudian disaring dengan kain bersih.
- Selesai pemakaian air harus dituang sampai habis. Pasang seterika untuk beberapa saat agar sisa-sisa air yang mungkin masih ada dapat menjadi kering sama sekali.
- Bacalah petunjuk-petujuk khusus dari setiap alat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Untuk memudahkan atau mempercepat dalam mencari kesalahan atau kerusakan, perlu mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak dari suatu pesawat. Dengan demikian upaya perbaikannya juga dapat lebih dipercepat. Jika kita akan memperbaiki suatu pesawat, maka kita akan memeriksa bagian-bagian yang mudah rusak terlebih dahulu, baru kemudian bagian yang lain jika pesawat belum dapat bekerja dengan baik.
Bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak antara lain:
- Elemen pemanas, hal ini dapat terjadi karena biasanya dipakai secara berlebihan, misalnya pada seterika yang tidak memakai pengatur panas. Atau terjadi kerusakan pada termostat sehingga tidak berfungsi dengan baik. Ada kemungkinan juga salah pemakaian tegangan, terutama seterika yang baru dibeli/dipakai. Kejadian-kejadian diatas dapat mengakibatkan kawat elemen rusak/putus, isolasi mika rusak sehingga dapat menyebabkan terjadinya hubung badan.
- Kawat penghubung, kerusakan ini dapat terjadi misalnya, karena Salah satu atau kedua-dua kawat putus akibat sering terpuntir waktu menggunakannya atau dilipat-lipat waktu menyimpannya. Lebih mudah rusak yang berisolasi karet, sedang yang berisolasi plastik lebih tahan.
- Kabel terlalu kecil yang berakibat menjadi terlalu panas jika digunakan. Isolasi menjadi rusak, dapat menyebabkan kabel hubung pendek.
- Letak sumber tegangan/stop kontak yang tidak sesuai dengan pemakaian, berakibat kabel selalu terpuntir. Seharusnya bagi orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan, sumber tegangan dipasang di sebelah kanan pemakai. Bagi orang kidal letak stop kontak di sebelah kiri.
- Kabel yang memang sudah terlalu tua.
- Panas yang berlebihan, terminal menjadi hangus.
- Porselen tusuk kontaknya pecah atau pegas/penjepit hangus atau meregang sehingga tidak akan terjadi kontak hubungan yang baik .
Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dalam memperbaiki kesalahan suatu pesawat, memerlukan keterampilan khusus. Keterampilan ini dapat ditunjang dengan menggunakan metode-metode yang benar, terutama dalam mencari kesalahan. Tegasnya, perbaikan akan dapat dilaksanakan secara efisien jika kesalahannya telah diketahui; kesalahan akan dapat cepat diketahui jika digunakan cara2 yang benar.
- Pemeriksaan hubungan terbuka, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1k. Cabutlan tusuk kontak pesawat dari sumbernya. Ukurlah pada ujung2 dari tusuk kontak pesawat dengan AVO. Jika AVO menunjukkan harga tak terhingga, berarti rangkaian terbuka, tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu hingga beberapa kilo, berarti ada lingkaran arus tertutup. Harus terjadi rangkaian tertutup jika pengatur panas seterika diputarkan.
- Pemeriksaan hubungan badan, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1. Cabut tusuk kontak pesawat dari sumbernya. Ukurlah antara salah satu ujung2 kontak pada steker dengan bodi pesawat. Jika AVO menunjukkan harga tak terhingga, berarti tidak terjadi hubung badan, tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu, berarti terjadi kontak dengan badan pesawat. Seterika harus dibongkar untuk meneliti penyebab terjadinya hubung badan.
Setiap kali selesai menggunakan seterika dengan penyemprot uap, sisa air yang ada harus dibuang hingga tuntas. Kemudian memasukkan tusuk kontaknya pada KK lagi selama beberapa saat, sehingga bagian dalam seterika menjadi kering sama sekali. Kalau air yang digunakan sebagai pengisi seterika air suling/air lunak (aquades) tidak perlu dikhawatirkan tentang pengendapan mineral dalam seterika tersebut. Tetapi jika digunakan air berat atau air leding yang belum dipanaskan, mineral akan mengendap dalam seterika. Banyaknya endapan mineral yang terjadi tergantung dari berat/air (bersih air). Dalam hal ini seterika memerlukan pemeliharaan dengan membersihkan bagian dalam tangki air dan lubang-lubang jalan uap secara teratur. Kalau tidak akan cepat terjadi penutupan lubang2 uap, sehingga penyemprot uap tidak berfungsi lagi. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengendapan, dianjurkan untuk menggunakan air suling atau setidak-tidaknya air leding yang sudah didihkan kemudian didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam seterika sebaiknya disaring terlebih dahulu. Cara pembersihannya dapat dilakukan sbb:
Buatlah campuran air dengan cuka dalam perbandingan 1:1. Masukkan campuran tersebut ke dalam seterika. Panaskan seterika � 150� selama 0,5 jam. Setelah seterika menjadi dingin kembali buanglah air tersebut. Seterika perlu dibilas dengan air bersih beberapa kali. Terakhir, panaskan seterika sehingga sisa air hilang sama sekali.
Cara membersihkan bagian-bagian yang lain dari sistim penyemprot uap:
- Bongkar seterika, sesuai prosedur.
- Lepaskan bagian-bagian yang perlu dan tabirnya (screen).
- Keroklah hingga bersih endapan yang ada.
- Bersihkan tabir dan alirkan air melalui pipa2 saluran sampai benar2 bersih, tidak tersumbat.
- Setelah selesai dan kering semuanya, pasang kembali sebaagi semula (gantilah gasket bila perlu). Dalam memasang gasket ini harus tepat pada tempatnya dan tabir dapat melekat padanya.
Permasalahan | Kemungkinan Penyebab | Pemecahan |
Seterika tidak bekerja |
| 1. Periksa kabel power, tusuk kontak, dankotak-kontak2. Periksa kabel; jika rusak, gantilah 3. Periksa dengan ohm-meter; jika rusak, gantilah 4. Periksa termostat, mekanisme kontaknya, jika rusak, gantilah. |
Badan bertegangan |
|
|
Pengatur panas tidak berfungsi |
|
Demikianlah Artikel SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ]
Sekianlah artikel SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ] dengan alamat link https://tutorialsipil.blogspot.com/2015/04/setrika-listrik-tutorialsipil.html
0 Response to "SETRIKA LISTRIK , [ TutorialSipil ] "
Posting Komentar